Kamis, 10 Juni 2010

Harga uang seribu rupiah


Mungkin orang akan menyepelekannya, tapi tidak buatku. Uang yang kudapatkan dari cara yang tak pernah kusangka. Terlalu berlebihan mungkin, tapi mungkin karena aku belum pernah bertemu keberuntungan dalam hidupku. Semua yang kudapatkan harus melalui proses yang panjang dan perjuangan yang menyerap seluruh energiku. Tak ada yang Cuma-Cuma dan tiba-tiba datangnya. Tanpa usaha.

Malam ini, di tengah kebosananku menulis, buntu di tengah ditulisanku, mungkin karena terlalu banyak imajinasi dalam otakku, tak satupun yang bisa kutuangkan dalam tulisan. Aku hanya termangu dan mengulang-ulang sepotong kalimat yang baru saja kutulis, tak bisa melanjutkan. Segera aku bangkit dan membuka lemari es untuk mengambil sebungkus roti yang ku beli tiga hari lalu, masih sisa separoh. Segera kubuka dan jemariku lincah mengambil potongan roti, namun tertahan ketika tanganku menyentuh kertas putih dilipat kecil yang dibungkus plastik. Kupikir vanille yang jatuh ke dalam bungkusnya, aku mengambilnya dan ternyata bukan. Sedikit penasaran. Aku membukanya.

Aah..selembar uang ribuan yang dilipat kecil di dalam kertas putih. Aku berteriak girang. Aku dapat rejeki nonplok, kalau boleh aku menyebutnya begitu. Bagaimana tidak, tiba-tiba selembar uang di tanganku, yang tak terlintas dalam pikiranku ada dalam sebungkus roti yang kubeli, segera kuperiksa bungkusan roti itu dan ternyata memang ada logo tulisan “ hadiah uang tunai di dalamnya”, seribu rupiah memang, tapi entah kenapa bagiku sungguh begitu besar. Karena yang terpikir di otakku adalah, apa yang ditetapkan untuk kita akan kita dapatkan dengan cara yang tidak terduga. Karena kita akan dituntun untuk meraihnya dengan cara-cara yang tidak kita sangka.

Aku tidak merencanakan membeli roti itu bahkan juga tidak membaca logo berhadiah itu untuk mengejar hadiah di dalamnya. Aku membelinya begitu saja ketika melewati salah satu lorong swalayan dan meraih sebungkus roti coklat yang segera kumasukkan ke dalam keranjang belanjaan. Mungkin beginilah konsep rejeki itu, dia datang dari arah yang tidak disangka-sangka jika memang seperti itu jalannya. Sebaliknya jika memang bukan untuk kita, sekuat apapun berusaha, kita tidak mendapatkan satu rupiahpun. Kali ini mungkin hanya seribu rupiah,tapi siapa yang bisa menduga esok hari bisa seribu kali lipat, jika Allah berkehendak. Maka tetaplah dia. Dan untuk malam ini, aku patut bersyukur, tidak hanya selembar uang seribu rupiah yang akan kusimpan dengan penuh rasa girang, tapi karena sebuah pelajaran dari caraku mendapatkan uang seribu rupiah itu, yang nilainya melebihi nilai angka yang tertulis di lembar uang itu. Terima kasih ya Rabbku..ini adalah rejeki dariMu. Dan Engkau melapangkan rejeki orang-orang yang engkau kehendaki, dan membatasi rejeki orang-orang yang engkau kehendaki.

Pku, 09/06/10
22.25 wib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar